Langsung ke konten utama

desakan ekonomi

uang uang uang
semua butuh uang
aku pengen bisa nyari uang sendiri tapi gimana yaaaa
pengalaman minim kadang iri ama temen temen yang bisa menghasilkan uang sendiri.
tapi saya, 100persen masih menggantungkan hidup dari orangtua
hmmm gimana yaaa
pengen nyari kerja sampingan tapi takut gak bisa bagi waktu
pengen nulis dikirim ke majalah mungkin bisa jadi alternatif
tapi susah dapet inspirasi.
hidup itu susah klo kata orang orang
dunia sehabis kuliah tu lebih kejam dari ibu tiri kata orang-orang
hakdess.. #njedorin kepala ke bantal
gak nyambung lama-lama
 ini saya tulis di tengah-tengah kehningan perpus dan dikepung oleh orang-orang yang sedang sibuk mengerjakan tugas. tapi pikiran melayang entah kemana...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tanggap warsa

udah telat banget sih emang, sampe udah ganti bulan, tapi hari itu tetap menyenangkan. meskipun ulang tahun jatuh hari sabtu yang menjadi hari libur perkuliahan, tapi  ngampus juga hari itu, dua hari setelahnya, mengadakan sukuran kecil kecilan sam temen-temen,. makasih ya semua :D jujur, itu kue terindah yang pernah aku terima selama 20 tahun hidup ku.. ada foto ku, bagus deh pokoknya, enak juga. makasih ya temen-temen :D :D

PERANAN K.H. MAS MANSYUR DALAM KEMERDEKAAN INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA, JEPANG HINGGA MASA KEMERDEKAAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG             K.H Mas Mansur lahir pada tanggal 25 juni 1896 di Surabaya. Mas Mansur memiliki hasrat yang demikian menggelora hingga pada usia belasan tahun, ia pergi ke tanah suci Mekkah, dan menerus kan sekolahnya ke Universita Al-Azhar . pada masa belajar itu, ia banyak mengenal banyak karya sastra barat  mengenai humanisme, kemerdekaan, demokrasi yang bertentangan dengan tindakan bangsa Barat di Asia dan di Afrika. Pada masa belajar itu pula ia mengikuti dengan seksama perjuangan bangsa Mesir membebaskan diri dari kekuasaan penjajahan Inggris. Perjuangan bangsa itu sangat mempengaruhi jiwanya di kemudian hari             Setelah menyelasikan sekolah ia kembali ke kota kelahirannya. Disana ia mulai aktif mengikuti berbagai organisasi keagamaan, mendirikan madrasah, berdakwah ke berbagai daerah. bahkan aktif dalam partai politik. Semangat dan perjuangannya juga mengantarkannya menjadi ujung tombak dari muhammadiyah. Karena pengaruhnya yang luas ia ju