Langsung ke konten utama

merajut

bukan merajut cinta, ataupun ali kasih, tapi merajut dalam arti harfiah yakni merajut benang yang semula hanya benang menjadi kain, ataupun bentuk lain dengan teknik-teknik tertentu
sebenernya simpel sih, cuman butuh ketelatenan dan keuletan saat mulai merajut
awalnya belajar merajut buat ngerjain tugas KWU e lama-lama keasikan, hasilnya juga lumayan, walaupun masih ditampung biar makin banyak-makin banyak terus kumpul banyak deh biar bisa buat ngapain aja..
modal awal merajut kira kira gak nyampe 10ribu buat beli hackpen dan benang.
hackmen 1.350 dan benang 4.000 jmurah kan. modal terbesar adalah kesabaran, lebai ini nulisnya. sebenanrnya kalo ada yang ngajarin sih lebih mudah lagi... eheheheh merajut asa untuk masa depan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tanggap warsa

udah telat banget sih emang, sampe udah ganti bulan, tapi hari itu tetap menyenangkan. meskipun ulang tahun jatuh hari sabtu yang menjadi hari libur perkuliahan, tapi  ngampus juga hari itu, dua hari setelahnya, mengadakan sukuran kecil kecilan sam temen-temen,. makasih ya semua :D jujur, itu kue terindah yang pernah aku terima selama 20 tahun hidup ku.. ada foto ku, bagus deh pokoknya, enak juga. makasih ya temen-temen :D :D

PERANAN K.H. MAS MANSYUR DALAM KEMERDEKAAN INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA, JEPANG HINGGA MASA KEMERDEKAAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG             K.H Mas Mansur lahir pada tanggal 25 juni 1896 di Surabaya. Mas Mansur memiliki hasrat yang demikian menggelora hingga pada usia belasan tahun, ia pergi ke tanah suci Mekkah, dan menerus kan sekolahnya ke Universita Al-Azhar . pada masa belajar itu, ia banyak mengenal banyak karya sastra barat  mengenai humanisme, kemerdekaan, demokrasi yang bertentangan dengan tindakan bangsa Barat di Asia dan di Afrika. Pada masa belajar itu pula ia mengikuti dengan seksama perjuangan bangsa Mesir membebaskan diri dari kekuasaan penjajahan Inggris. Perjuangan bangsa itu sangat mempengaruhi jiwanya di kemudian hari             Setelah menyelasikan sekolah ia kembali ke kota kelahirannya. Disana ia mulai aktif mengikuti berbagai organisasi keagamaan, mendirikan madrasah, berdakwah ke berbagai daerah. bahkan aktif dalam partai politik. Semangat dan perjuangannya juga mengantarkannya menjadi ujung tombak dari muhammadiyah. Karena pengaruhnya yang luas ia ju